PuisiPemuda Indonesia. puisi yang bertema tentang Sumpah pemuda yang bisa dibawakan dalam peringatan Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021 28 Oktober 1928 awal tercetusnya Sumpah Pemuda Ikrar putera puteri bangsa Satu tanah air, bangsa dan bahasa Menjadikan pemersatu keaneka ragaman budaya tanah air Indonesia Perie Kcl Moe :
Puisi cinta tanah air 3 bait. Cinta tanah air adalah mencintai bangsa sendiri dalam hal ini cinta kepada negara Indonesia cinta tanah air indonesia, mengabdi untuk negara , berkorban, memelihara persatuan dan kesatuan, melindungi tanah airnya dari segala ancaman, gangguan dan tantangan dan lain tanah air dengan definisi lain adalah munculnya rasa kebanggaan, rasa kecintaan, rasa memiliki, rasa menghargai, rasa menghormati, rasa kesetiaan dan kepatuhan yang dimiliki oleh setiap warga negara terhadap negaranya atau tanah dengan kata kata cinta tanah air berikut ini adalah puisi tentang cinta tanah air indonesia, bagaimana cerita puisi cinta tanah air 3 bait tersebut, selengkapnya disimak saja berikut Tanah AirOleh Sihal AmuyAku masih di bawah merah putihSemangat yang berapiDengan hati yang suciMencintai Bumi PertiwiTak ikhlas dalam hatiRakyat miskin di atas tanah yang suburBuang semua yang berpura- puraPercepat tindakan yang nyataDorong ekonomi dari hulu sampai ke hilirAgar rakyat bisa memegang setirMelaju, terus majuMelepaskan kehidupan yang kucar-kacir
Jakarta(ANTARA) - PT Balai Pustaka (Persero) (BP) menggelar acara pembacaan puisi bertema 'Puisi Cinta untuk Indonesia' sambil mengumpulkan donasi, yang akan diberikan kepada para sastrawan yang terdampak pandemi Covid-19, dengan menggandeng Titimangsa Foundation serta sejumlah aktor dan aktris ternama di Tanah Air.
Di Lapis Tanah TerakhirKarya ChairaniBona ….Apa kau kira jiwa ini tidak melaratKetika dada garuda disayat-sayatApa kau sangka perih ini hanya sekeratSaat garuda dituding laknatBona ….Bintang keemasan di dada garuda telah pudarRantai bergenggam renggang berhamburanMenggelinding di lantai berbalut darahAkar beringin rapuh sudahBenteng telah lunglaiSayapnya patahKuku-kuku tak lagi menggenggam binneka tunggal ikaGaruda enggan mendengar hingar bingarBona ….Kembalikan garudakuKau tinggalkan warna warniKau resapi tindak diskriminasiKau tak kuasa menahan ragam idiologiBona ….Garuda milik negeri iniBona ….Kembalilah ke huma beratap duriBerdinding besiBerlantai oliDi NKRI arwah-arwah masih bertutur dalam sesak dan perihKucari hadirmu di sesayat langit perihKutelisik sayapmu di sudut-sudut negeriKusebar malaikat bersayap putihDan ….Garudaku telah pupusBerpeluk dalam dekap dan air mata di lapis tanah terakhir
PuisiTurun Ke Jalan Indoprogress. Download 98 Gambar Poster Cinta Tanah Air Keren Gratis. 50 Contoh Poster Dan Slogan Bertema Lingkungan Menarik. 0 Response to "Paling Populer 18+ Gambar Poster Yang Bertema Cinta Tanah Air" Posting Komentar. Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda.
Berikut ini merupakan berbagai kumpulan puisi bertema cinta tanah air yang saya kumpulkan dari internet. Maaf ya, kalau berantakan karna gak sempet edit. D hehe . Semoga bermanfaat . ^_^ Potret Negeri Aku berdiri menatap langit bangsaku…biru, abu-abu…lalu menghitam Lukisan indah alam negeri berubah menjadi pemandangan penuh haru Di setiap sudut bumi pertiwi menangis…sedu sedan.. Perut membuncit, raga hanya belulang yang sesaat lagi akan patah Ibu pertiwi…aku tak pernah lagi melihat senyummu Tak jua kembali aku mendengar petuah-petuahmu Yang ada kini kau membisu diantara keluh kesah anak negeri Semakin hari semakin membuatmu nelangsa Tanah airku tak lagi punya belantara, laut melepas, atau gunung menjulang Panas, datar, bah, api, kerontang, hitam mengabu, semuanya kini jadi warnamu Menangisku hampir membakar pelupuk mata…sendu…pilu… Sementara sanubariku terpekur, tak sanggup menatap dunia Ibu pertiwi tiba-tiba menamparku, berkali-kali, bertubi-tubi ! Sakit, perih, tapi aku merasakan kasih yang selama ini hilang ditelan kesombongan Mataku terbelalak saat hutanku terbakar, lautku tercemar, dan gunungku meletus Bah menelan tempat tinggal kami, asap membumbung menyesakkan dada Rasanya tak ada lagi waktu untukku terisak kembali Menatap negeri tercinta dalam lahat kehancuran Indonesia, aku tak ingin kehilangan tanah kelahiranku Tanah yang akan dan selamanya menjadi tumpah darahku Kurajut asa lukisan negeri ini hanya sepintas lalu… Berlalu..berlalu..dan berganti potret abadi bersama Indonesia sejati Biarlah nanti lukisan pedih tanah air terbingkai dalam kenangan Karena cinta akan membawa kedamaian dan kebaikan Kapanpun…dimanapun…siapapun…dan selamanya… judul puisi * kami pewaris negeri ini * kami disini… menatap langit membelah cakrawala tanah air kami tak apa, bersandal jepit kami bersekolah kadang tak beralas ini kaki dengan sepatu model terbaru melewati tanah basah kaki-kaki kami dimana tersiram hujan sawah padi menguning menelusuri ngarai sungai berlari kami pada tanah pertiwi,hijau menghampar surga hutanku sesekali menyeka peluh pada wajah peluh jatuh dari badan karena cinta pada negeri karena cita-cita tanah air gemilang ada pada puncak jiwa kami tak gentar kami bila badai hujan menghadang dimana membasahi baju dan tas terbuat dari anyaman bambu karena kami tahu membangun tanah air adalah mulia gunung krakatau menampakan kegagahanya karang dihantam deburan ombak mengila tetap kokoh ia berdiri jiwa semangat ditempa sang guru agar tak menjadi generasi cengeng lihat…! matahari mulai menampakan sinar cahayanya berlari kita bersama menuju indonesia bangkit karena kami pewaris negeri ini. sidoarjo april* 2008……… By paundra NB berlari kami pada tanah pertiwi,hijau menghampar surga hutan negeri kami maaf bukan hutanku..,terimaksih oleh paundra judul puisi ” selamat berjuang anak-anak’ku…” kamu tahu apa itu cinta kepada tanah air? pegang ini buku dan pena, kau gali ilmu dari jiwa-jiwa para kau menjadi generasi cerdas bangsa yang besar tak akan ada ! bila kau berdiam pada kebodohan dirimu cinta kepada tanah air,tak akan ada dalam jiwamu, bila kau tak menghargai para jasa pahlawan bangsamu sekarang sudah tiba waktunya kau tumpahkan semangat dalam jiwa dan membangun tanah airmu sana..! berangkatlah..! sinsingkan lengan bajumu, doaku ada dalam dirimu ” selamat berjuang anak-anak’ku…” sidoarjo april*2008…….. By Wendie Razif Soetikno, MDM NEGERI YANG TERLUKA Ibu pertiwi seperti buku yang tergeletak, lupa tak tersentuh, dan membiarkan anak negeri berlari dengan senja, setelah lelah menantang mentari pagi. Ibu pertiwi seperti Durga yang terbelalak, melihat tugu yang runtuh, dan membiaskan rona yang berbusur seroja, menuju ke pusara yang diguyur doa dan sesaji, Visit Indonesia, Enjoy Jakarta, Stay with us ….. But what for ??? By Febry abrar Satu Buat Ibu Pertiwi Negri Langit Biru Dalam dongeng Ibuku… Tentang Tanah harum Di Ujung Pulau Yang Kehilangan Bapa Sunyinya nyanyian Anak-anak seribu pulau Rataplah…. Senyum-senyum awan Yang Hampir Pudar Bunga-bunga indah Yang Berguguran Hilangnya Buaian-buaian angin Yang Lembut Tentang benang-benang Yang kusut Kaca-kaca yang retak Dalam keluh kesahnya Dekaplah… Seribu pulau yang sedang piatu Taburkan Bunga-bunga Yang Kembali Mekar Rentangkan benang-benang yang kusut Satukan kaca-kaca yang retak Dalam Satu Ibu Agar Awan-awan Kembali Tersenyum Dalam persembahahan Nyanyian Anak-anak Seribu pulau Untuk Satu Ibu Pertiwi. Salam kemerdekaan INDONESIA, MERDEKA, ALLAHU AKBAR…! By zie_noer surat untuk kawan seperjuangan desaku yang kusinta’ pujaan hatiku’ kawan,nyanyian itu masih kuingat betul beberapa generasi setelah kita sering menembangkannya nyanyian itu adalah ikrar cinta mereka pada ibu pertiwi sungguh sayang mengapa ikrar cinta yang sering mereka nyanyikan kini tak lagi terdengar apakah generasi setelahnya tak lagi mengenal kawan,mungkin aku salah mempermasalahkannya dunia ini telah berubah umat manusia sudah terlalu akrab dengan istilah globalisme tapi, apakah bangsa ini akan mampu hidup hanya dengan globalisme yang menurutku hanyalah istilah gombal belaka tidak kawan,globalisme tak akan mampu mencukupi kebutuhan bangsa ini bangsa ini butuh reinkarnasi bung karno dan bung hatta kita butuh proklamator handal bukan provokator yang sering kita saksikan dalam layar kaca kawan, hati ini sebenarnya menangis ketika menyaksikan pertikaian bangsa kita sekarang itukah penghargaan mereka terhadap jutaan kusuma bangsa yang berjuang angkat senjata kawanku,mungkin sudah bukan waktunya lagi kita mengurusi bangsa ini sudah banyak peluh mengucur demi sejengkal tanah air kita berbagai pangkat dan jabatan pernah kita duduki lebih baik kita duduk tentram bersama anak cucu kita menyaksikan kedurhakaan penghuni tanah ini kawanku,walaupun kita pernah berjuang untuk bangsa ini jangan sakit hati bila saat mati kita disebut pengkhianat ngayogyakarta hadiningrat Bangun…!!! Silam tangisku memecah sunyi bumi pertiwi Jadi hingar diantara bingar terdengar Seperti menjamu tamu anak negeri Dielu…dipuja…penuh selaksa harap Aku masih diam meski jiwa merayu Masih menggeleng tatkala kawan menyeru Turun ke jalan… Satu…dua sahabat masih setia padamu Yang lain sudah digerogoti kebebasan tak terbatas Lantang…tegap…katanya bela engkau Bakar mimpi-mimpi busuk yang terlanjur merasuk Rasanya tak usah tangisi langit negeri Tak perlu jua menantang mendung bergemuruh Karena sudah ada angin yang menghalau Pelangi terkembang memanjang, usai itu… Bangun saja dari tidur panjang dengan segepok pintalan mimpi Malu menelusup karena bangsa ini tak pernah terlelap Selalu terjaga untuk menjaga Menguntai bhineka menjadi satu asa Mematri cinta yang terlanjur dirasa Jauh dalam jiwa ragawi…tak terbalas… Indonesiaku……….. Kau Tak Lagi Harum Mewangi Hutan Mu Tak Lagi Perawan Sejati Karena Telah Di Jamah Di Kotori Dan Di Perkosa Oleh Tangan Manusia Yang Tak Bertanggung Jawab Mereka Tebangi, Mereka Bakar Dan Mereka Curi Tanahmu Telah Di Nodai Bumimu Yang Asri Kini Menangis Sedih Karena Mereka Sudah Di Cemari Lautmu Nan Indah telah Dikotori nanti kalau ada lagi bolehkan pak? By makaribi SURAT BUAT GENERASI BERIKUTNYA. Indonesia 11 April 2008 Dalam remang cahaya lampu, kutulis surat untukmu. Agar setiap kenangan terawetkan dalam tulisan. 1\ Buat Anakku nanti jika kau telah mampu membaca tulisan ini mungkin saat itu kau mulai melawan hari Aku ingin ceritakan tentang hariku dan negeriku saat masih pagi dan langit biru sebiru hati ditengah udara kota bertuba Kupilih kupilah kenangan yang ada hingga kuingat saat tumbuh ditanah tercinta tanah yang hijau dengan langit seluas samuderanya. aku lahir disebuah pulau pulau terpadat dari puluhan ribu pulau tapi yang ingin kuceritakan bukan tentang keindahannya bukan tentang kekayaan alamnya, bukan pula tentang ramahtamah penduduknya, bukan pula tentang kesuburan dan kesejahteraannya cukuplah kiranya kaudapatkan cerita itu dari dongeng guru sejarahmu. 2\ Janganjangan negeri kita telah digadaikan Hari ini utang kita menumpuk, sudah sangat menumpuk kuingin tahu darimu saat kau dewasa, utang itu berkurang atau bertambah berapa ? aku tak tahu bagaimana sebabnya negeri yang kaya kekayaan alamnya bisa miskin begini rupa seperti tikus mati dilumbung padi. tidak, aku tidak ingin ceritakan tentang rentenir yang sering datang kesini dan suka mencampuri urusan dalam negeri aku juga tak ingin ceritakan tentang tetangga kita diseberang samudera, yang menguras kekayaan alam kita dan hanya meninggalkan sampahnya dan suka pula mengintimidasi dengan senjata tidak, aku tidak ingin ceritakan itu semua aku juga tidak ingin menceritakan pejabat, pegawai atau temanteman yang suka korupsi dana APBD atau APBN, ditambah kolusi dan nepotisme disingkat KKN. aku tak ingin menceritakannya, karena bisabisa aku diseretnya juga aku ini bukan orang suci atau ulama jadi jangan paksa aku menghakiminya, tapi jangan cobacoba jadi koruptor jika tak ingin gelisah tidurmu, atau ketangkap dan tekor. tapi tenang jika kau dijebak atau menjebakkan diri dalam korupsi tidak akan kau dihukum mati, apalagi jika kau bisa negoisasi itu lebih bagus lagi, kau bisa dibebaskan atau setidaknya diringankan. ah sudahlah jangan diperpanjang. 3\ hari ini kita makin susah aku hanya ingin ceritakan padamu kemarin ada ibuibu membunuh anakanaknya dan dirinya sendiri karena kabarnya sudah tak mampu lagi beli nasi. susah cari kerjaan maka banyak peminta dijalanjalan ingin kukasih setiap orang apa boleh buat, buat makan aja paspasan. ada juga kisah gadis diperkosa, banyak yang kira nafsu pemicunya tapi kukira juga karena nikah mahal biaya apalagi belum punya kerja ada lagi cerita, orangorang keluar negeri jadi tenaga kerja disana mereka disiksa, pulang hanya tinggal nama. yang paling mengerikan perampokan dengan pembunuhan tak bisa kubayangkan, dirimu hartaku satusatunya dirampas dan diperbudak jaman. warnanya biru langit luas dalam cengkraman awan gelap warnanya biru lautan dan ombak yang tak pernah mesra warnanya hitam tanah gersang dan batang pohon yang berderak rapuh warnanya hitam luapan lumpur rawa yang menghisap pepohonan negeri ini tak indah lagi tanah ini tak hangat lagi jiwa judul puisi * kami pewaris negeri ini * kami disini… menatap langit membelah cakrawala tanah air kami tak apa, bersandal jepit kami bersekolah kadang tak beralas ini kaki dengan sepatu model terbaru melewati tanah basah kaki-kaki kami dimana tersiram hujan sawah padi menguning menelusuri ngarai sungai berlari kami pada tanah pertiwi,hijau menghampar surga hutanku sesekali menyeka peluh pada wajah peluh jatuh dari badan karena cinta pada negeri karena cita-cita tanah air gemilang ada pada puncak jiwa kami tak gentar kami bila badai hujan menghadang dimana membasahi baju dan tas terbuat dari anyaman bambu karena kami tahu membangun tanah air adalah mulia gunung krakatau menampakan kegagahanya karang dihantam deburan ombak mengila tetap kokoh ia berdiri jiwa semangat ditempa sang guru agar tak menjadi generasi cengeng lihat…! matahari mulai menampakan sinar cahayanya berlari kita bersama menuju indonesia bangkit karena kami pewaris negeri ini. sidoarjo april* 2008……… NB berlari kami pada tanah pertiwi,hijau menghampar surga hutan negeri kami maaf bukan hutanku..,terimaksih oleh paundra NEGERI YANG TERLUKA Ibu pertiwi seperti buku yang tergeletak, lupa tak tersentuh, dan membiarkan anak negeri berlari dengan senja, setelah lelah menantang mentari pagi. Ibu pertiwi seperti Durga yang terbelalak, melihat tugu yang runtuh, dan membiaskan rona yang berbusur seroja, menuju ke pusara yang diguyur doa dan sesaji, Visit Indonesia, Enjoy Jakarta, Stay with us ….. But what for ??? Satu Buat Ibu Pertiwi Negri Langit Biru Dalam dongeng Ibuku… Tentang Tanah harum Di Ujung Pulau Yang Kehilangan Bapa Sunyinya nyanyian Anak-anak seribu pulau Rataplah…. Senyum-senyum awan Yang Hampir Pudar Bunga-bunga indah Yang Berguguran Hilangnya Buaian-buaian angin Yang Lembut Tentang benang-benang Yang kusut Kaca-kaca yang retak Dalam keluh kesahnya Dekaplah… Seribu pulau yang sedang piatu Taburkan Bunga-bunga Yang Kembali Mekar Rentangkan benang-benang yang kusut Satukan kaca-kaca yang retak Dalam Satu Ibu Agar Awan-awan Kembali Tersenyum Dalam persembahahan Nyanyian Anak-anak Seribu pulau Untuk Satu Ibu Pertiwi. Febry abrar Banjarmasin 10 april 2008 antara aku,angin, dan bangsaku kala itu aku tersindir oleh desir angin yang mengisyaratkan kegetiran kalau bukan karena firman tuhan aku tak akan sudi lagi menari di atas hamparan mega birumu tak sudi aku menyaksikan bangsamu yang dipenuhi darah amarah diamlah kau angin! jangan kau salahkan bangsaku kau hanya bisa mencibir menyebarkan kejelekan bangsaku kenegeri-negeri tetangga tidakkah kau ingat di negeri siapakah kau sedang menari negeriku negeri suci bangsaku bangsa beradab! kesucian negerimu hanyalah rekayasa belaka berapa juta galon darah tertumpahkan di negerimu atas nama kesucian menurut versi bangsamu kau kemanakan daftar orang-orang hilang yang sampai aku serenta ini tidak ada kabar yang jelas itupun atas nama keberadaban menurut versi bangsamu sindiran itu masih mengabut dalam kalbuku mengaburkan pandangan cintaku pada ibu pertiwi akankah kecintaanku pada negeri ini luntur akankah kidung cinta yang senentiasa kudendangkan pada ibu pertiwi harus terhenti tak mungkin aku memandang sebelah mata pada tanah airku yang kucinta wahai dunia tunggulah saatnya ketika bangsaku telah sembuh mercusuar dunia akan berada dalam tangan kami! sang angin tersenyum sinis dianggapnya aku bangsa bedebah yang membual ia berlalu sambil berkata semoga tuhan memberimu keberuntungan ngayogyakarta hadiningrat segaris dengan puncak merapi Penyakit dan Bangkit Badannya penuh borok mukanya penuh jerawat bernanah kulitnya ditumbuhi bisul beringas semua menambah bebannya Hamparan kulit mulus yang dulu ku lihat hancur tercabik-cabik luka luka durjana karena bakteri yang memiliki otak pintar pintar membuat luka di dalam hatinya Jantung yang tertusuk perasaan marah namun hanya gempa dan bencana yang dapat membalasnya walaupun sudah berjuang melepas cinta dalam tumbuhnya benih-benih pohon harapan namun yang ada masih saja polusi laknat untuk kegemukan segelintir kuman penyakit Biarkan aku menjadi ulat walaupun menjijikkan namun bisa menjadi kupu-kupu yang memperindah parasmu biarkan aku menjadi pohon yang akan tumbuh kokoh beranak pinak yang menyembuhkan lukamu biarkan aku menjadi diriku yang mencintaimu apa adanya karena hanya turut menanggung hutang dari orang yang tidak merasa harus bertanggung jawab biarkan doaku menyelimutimu biarkan cintaku membakar semua kelam sejarahmu sekarang kita akan bangkit bersama menyongsong hari esok yang cemerlang yang tiada luka matilah semua durjana perusak bangsa, penyakit semesta. damailah bangsaku, puaslah rakyatku. Alam Mengadu Sayang… sayang… sayang… Keping uang menina-bobokan Tuan Kealpaan menghanyutkan penumpang Ketulian membutakan mata-hati Tuan Tak hiraukan kanan-kiri kehancuran Hijauku jadi abu Tanahku gersang Air bah pun menyerang Menderai tangis alam Merkuri ikut merajam lautku Istana biruku Jadi kelabu Terlumuri limbah nistamu Tuan… Tak cukup kau sematkan Racun itu dalam kehidupanku Tapi juga merasuk, menggerogoti Otak anak negeriku Jadi pilu, dungu, sendu Tak merindukah kau…?!! Bersitatap dengan keelokan nusantara kala itu Jernih, tersenyum indah Bak mutiara, yaqut dan marjan Berseri-seri seperti mentari pagi Menentramkan hati Tuan… Rangkul aku, peluk aku Rawat aku, sayangi aku Ar-Rahmaan*… Jerit pohonku mengadu Alun-isak bayuku mendayu merayu Pun Ayat-Ayat Kauniyah-Mu Tunduk di hadap-Mu Atas seruan Rabbul Alamin ku Fabiayyi aalaa irabbikumaa tukadz dzibaan*… Tundukkan pula tangan, hati hamba-hamba-Mu Dari durja Di atas nestapa alamku. Biarkan aku bernafas Di sini Bersama angin-angin yang memenuhi langit Dan samudera yang siap mengalir Hari itu Adalah saat pertama kujejakkan kaki Maka kutetapkan untuk berdiri di sini Hingga akhir, hingga entah Di tempat darah para durjana pernah singgah Tempat raja-raja membangun singgasana Tempat rempah-rempah bernaung dalam kerak bumi Negeriku adalah surga dunia Kucari tempat sempurna ke pelosok negeri Dimana tak ada korupsi, Tak ada kejahatan, Tak ada kelalaian, Tak ada dusta, Tak ada kemunafikan, Namun entah Ada sesuatu di hati ini berbisik, Tanah airku adalah surgaku Negeriku Di negeri ini tangisan pertamaku menggema disambut seutas senyum dan belaian lembut ibu pertiwi Aku menjelma jadi bocah ceria dari asupan gemah ripah bumi pertiwi masih kurasakan hangat dekapannya dan segarnya hembusan angin disela-sela hijau dedaunan aliran sungai menebar aroma rempah-rempah kebanggan negeri dan nyanyian burung-burung di pagi hari pertanda damainya jiwa menyongsong hari kini……….. air mata membanjiri lorong-lorong hati menyaksikan ibu pertiwi tak lagi tersenyum belantara tak lagi hijau dan sungai-sungai hitam pekat menjadi saksi pancaroba negeri ini Aku yang tertegun………. bukan saatnya mencari kambing hitam tapi, bangkit bersama kembalikan negeriku yang nyaman By enno' purwa Pertiwiku kelam abu menerpa semestaku raut senja tak elakkan senyap membisu ketika pertiwiku tidur nyanyian tangis mengiringi do’a pilu terlontar ahh ……… kandung jiwa telahir darah kandung raga terlahir noda bunda, jangan kau pergi bangunlah bersama sajak harapku bangkitlah bersama rinduku nafasku, rohku untukmu pangkulah aku tuk indahnya pertiwiku Tanya kami padamu Karya Shanty apa yang kau beri selain utang di negeri asing apa yang kau wariskan selain tingkat ekonomi yang bikin pusing apa yang kau ceritakan saat ini hanyalah koalisi konglomerasi, perbudakan politik yang buat rakyat mati berdiri negeriku, disini dulu ku tumpahkan darahku disini dulu kami bersatu disini dulu kami saling membahu melupakan perbedaan ras, agama dan suku negeriku, mengapa wajahmu bermuram durja kenapa tanahmu tak lagi indah kenapa bumimu kini porak poranda kenapa manusiamu hanya berebut kekuasaan dan harta di setiap sudut desa di setiap sudut kota masih ada anak-anakmu yang berjuang berpikir dan mencoba bangkit dari kemelaratan kau tahu kami disini masih cinta kami disini masih suka negeriku satu bernama Indonesia bhineka ika tunggal ika Judul Dear Ibu pertiwi Maafkan Kami…, Ibu Keluh lidah kami, Ibu Hanya untuk mengucapkan sepenggal kalimat tulus Permintaan maaf pun Kami sungguh kesusahan Pedih mata ini…, Ibu Hingga mata kami tak sanggup mengerjap Kami telah lupa bagaimana cara menangis Sungguh, dimana letak telaga air mata? Kami tak pernah tahu Apa yang harus kami perbuat…, Ibu? Untuk dapat merobek daftar panjang dosa kami Untuk mengganti segala kesadisan kami Yang tanpa segan mencoretkan warna nista Kepada realita bangsa Kami khilaf…, Ibu Kami telah menghancurkan peradaban! Kami mulai porak-porandakan tanpa iba! Kepada suatu dinasti Negara Yang masih tertatih-tatih belajar berjalan Seperti bayi, Indonesia Ibu Pertiwi… Kami mohon, janganlah engkau menangis darah Mungkin hanya inilah wujud pengakuan kami Generasi tak kenal balas budi Cacilah kami… Ibu Karena kami pantas untuk dicaci RAUT-RAUT WAJAH CINTA Oleh Siti Nur Hidayati Di sini…….. pada sebuah cermin tak berbingkai Sungguh tempatnya mengabarkan berita Dari raut-raut wajah berbaur makna Bercerita tentang pergulatan antara hidup dan mati Lihatlah…….. wahai siapapun yang sudi saksikan Ada raut-raut wajah cinta yang pucat bergurat letih Sorot mata nanap menerawang kosong Menatapi kejauhan yang tak bertepi Itu….. wajah cinta si bocah pengemis? Entah karena suasana apa…………….. Ia terdampar merayap dilembah kemiskinan Terbelit berbagai kesulitan yang tak bertepi Dan kini letih menunggu uluran tangan sang dermawan Itu….. wajah cinta si pemuda penganggur? Entah karena suasana apa…………….. Ia terapung dihempas sang mujur Terjerembab diantara kolusi dan nepotisme yang tak bertepi Dan kini letih menggapai nasib baik Itu….. wajah cinta si bocah narkoba? Entah karena suasana apa…………….. Ia tenggelam dalam buaian impian yang melupakan Lari dari carut marut hidupnya yang tak bertepi Dan kini letih mencari tempat berpijak Itu….. wajah cinta si bocah pemabok pencuri? Entah karena suasana apa…………….. Ia terjebak dalam lingkaran setan penyamun Terdampar ditandusan kasih yang tak bertepi Dan kini letih menggapai nasib baik Atau Itu….. wajah cinta sang koruptor? Entah karena suasana apa…………….. Ia bergelimang dalam perbuatan yang tak punya malu Terbuai dalam kesenangan diatas penderitaan kaum miskin Dan kini letih menghadapi persidangan dunia Lihatlah…….. wahai siapapun yang sudi saksikan Ada raut-raut wajah cinta yang pucat bergurat letih Sorot mata nanap menerawang kosong Menatapi kejauhan yang tak bertepi Melihat kepedihan ada diantero negeri Tapi…… semua hendak kabarkan cinta Meski entah karena apa ………………….. Ini cinta! Untuk Indonesiaku…….. CAHAYA CAHAYA Oleh Siti Nur Hidayati Kau hadir dikedalamanku Ketika gelap menyergap relungku Pengap tak tahu kemanapun arah Serasa ada sembilu menghujam Mengiris perih ke relung rasa Mengapa…………………………. ? Tak kuasa aku menolak Tak sampai aku meraih Kulihat nyalaMu abadi di singgasana tertinggi Berpijar hingga tembus di kegelapan penjuruku Aku terpana………………………… Ku lihat jelas batin yang keruh Di situ ada buih-buih kotor! Mengalir keluar dari hati cela Itu buih takabur ………….! Itu buih dusta ……………..! Itu buih ria …………………! Itu buih dengki ……………! Itu buih dendam ………….! Buih-buih itu terus berurai Nafasku telah tercekat sesak Penyakit hati itu meradang Aku tak berdaya Terkapar di titik terendah Lemah ………….! Papa ……………..! Hina ……………..! Jangan bicara salah Jangan bicara dosa Biarkan hening sunyi Biarkan sendiri Di situ ada taman kedamaian Tempat aku mencari aku Dalam pergulatan tanya berjawab Aku muncul hilang berganti aku Berjalan seiring denyut Detak-detak semakin cepat Hingga letih ronggaku k o s o n g Aku sebut A S M A M U A l l a h u A k b a r ………….. ! Bergama di seluruh penjuru ronggaku A l l a h u A k b a r ………….. ! Berkumandang mengisi ruangku A l l a h u A k b a r ………….. ! Cahayua itu terang benderang A l l a h u A k b a r ………….. ! Cahaya itulah Cahaya A l l a h u A k b a r ………….. ! Cahaya segala cahaya Takkan kutukar cinta padamu, bunda pertiwi Satu; Hari ini catatan cinta kueja tadi malam, bunda ketika terdampar pada resah tanahku seolah jerit bumi berteriak minta tolong pada penghuninya yang tak peduli tetap tergesa-gesa kesana kemari memperkosa dirimu yang semakin tua meratakan hutan jadi tanah kering menuangkan banjir, menyisakan kerontang bergantian asap kebakaran racun timbal tak cukup mencemari bertambah intensitas hari ke hari mereka menodai lautmu, sungaimu dengan racun kimia membotaki gunung-gunung melobangi tubuhmu seperti bopeng-bopeng bulan mengerikan! sungguh aku tak ingin jadi mereka! mereka memperebutkan apa saja dengan loba tamak menginjak-injak yang kalah si miskin, si melarat, sengsara mengais-ngais sisa remah disudut-sudut kota yang sesak berhimpitan berbagi ruang sempit di desa petani-petani kehilangan sawah menangis kalah ada anak yang mati kelaparan, kata media “hanya sebuah kabar, tak perlulah dibesar-besarkan,” kata orang itu, entah siapa datang dalam mimpiku menjijikkan melubangi lumbung pertiwi tercabik-cabik menyeramkan aku terpelanting pada realita pening kuheningkan hati mencari jawab belum bisa banyak berbuat masih terbatas mencoba berbagi yang tak berlimpah, dan harapan, Tuhan pasti cukupkan untuk mereka tak sanggup kusaksikan bening mata bocah menangis berkaca-kaca menahan lapar. Dua; Dulu menelusuri jejak cinta padamu pertiwi apakah cinta mesti menuangkan darahku dalam perang? aku hanya punya perang melawan diri sejak dini walau hanya bertahan tak menyontek waktu ujian kala remaja biarlah nilaiku jeblok tapi aku tak goblok, bunda kubaca jejakku pada cinta dimana cinta diuji? ketika kau mampu menolak amplop tebal dihadapanmu mencoba membeli kejujuran padahal kebutuhanmu menderu-deru kapan kesetiaan terbukti? ketika nafsu memburu-buru ingin memiliki yang bukan milikmu kau memilih siksa. ketika perawan rela menukar cinta demi sekedar bedak lipstik menjual cinta pada bandot tua demi materi kau memilih menderita. kubaca lagi jejak dimana cinta pernah tertoreh di Aceh, di Aceh! kutahankan cinta di tengah ledakan bom, hujan peluru menderu-deru ketakutan, darah dan trauma, takkan kutinggalkan bunda pertiwi mendesah di tiap doa, janganlah negeriku terpecah-pecah damai-damailah, jangan hanya dalam mimpi sampai aku lelah kehilangan kata. doa terhenti dalam hening mengeja cintaNya lalu ombak yang menghempas, mencipta neraka di hadapanku terpana membaca kehendakNya kucoba lagi menghayati cinta tetap kucinta kau sebab kurasakan tangismu bunda perih, perih menyayat hati dikhianati anak-anak sendiri kekasih jiwa. Tiga; Di hati, sekarang meski terbatas di pikir dan zikir kueja namamu dalam kasihNya semoga tetap bertahan dari perpecahan oleh tangan-tangan gergasi, siluman, manusia yang ingin membelah negeri yang ingin kau tak ada lagi menjadi serpihan-serpihan kecil tak berarti semoga kau bertahan sebab masih ada anak-anak bumi yang peduli tersenyum, tersenyumlah bunda pertiwi meski pahit menggigit hati Ratapan Senja Apa yang diperjuangkan, kini dihancurkan Apa yang dimenangkan, kini dienyahkan Negeri tercintaku luruh dalam balutan nafas sang waktu Bar-bar menjadi identitas tersohor bagi bumiku Semerbak wewangingan damai, tercerabut oleh anyir permusuhan Etika moral bergelayut di titik nadir Menanti terperosok… Negeriku malang, negeriku jalang Tenggelam dalam kebobrokan mental yang kental Apa yang ku cinta, kini terbalur rancu Semua samar… Kemajuan yang kasat mata, Hanya bermuara pada barisan pelahap ilegal rupiah berjamaah Selebihnya, Tergeletak pasrah pada guratan takdir Hyang Jagat Bahkan lingkaran cahaya mentari hanya memantulkan semburat nestapa Tak terelakkan, Air mata menggantung di pipi bulan Menangisi alam yang menggerutu tak bersahabat Negeriku dipenuhi lubang-lubang borok yang tak sempat terjamah Perut membuncit menjadi pertanda derita, bukan makmur Sedih… Miris… Aku menyaksikan ratapan senja nan malang Adakah yang masih peduli? Kemana perginya sang pekerti? Bahkan seorang pahlawan kesiangan pun enggan turun tangan… Lakukan sesuatu!!! Jika kau tak sanggup menjadi sebongkah karang yang kokoh Jadilah kerikil yang tak bergeming terlindas zaman Jika kau tak sanggup menjadi khalayak yang bersatu padu Jadilah sekawanan lebah pekerja yang gencar membela sang ratu Kayuh seluruh roda cinta sang nurani Lalu tebarkan ke setiap sudut Ibu Pertiwi Berikan yang terbaik… Demi Indonesia maju… Negeri Sebatas Khayal Sejauh mata memandang Tak Kulihat senyum Elok nan permai Dari Sang Pertiwi… Nyanyian-nyanyian alam Berubah menjadi tangisan Yang tak berujung… Ku rindu saat-saat berada Dalam pangkuanmu… Membelaiku dalam tidur panjangku… Memimpikan sebuah negeri Yang kekal nan damai… Tak kurasa kini, hanya ada jeritan-jeritan Membahana… Menyemarakkan hati Sekaligus mencengangkannya Dalam satu euforia… judul aku? TKI kubuka mata kubuka jendela kulihat indah wajahmu menghias hariku dengan senyum yang makin tak kumengerti arti hari ini hari terakhir aku melihatmu esok aku kan pergi meninggalkanmu bukan maksudku tinggalkanmu inginku dustai cintamu mungkin semua akan jadi indah jika aku mampu terimamu apa adanya jangan jangan salahkan dirimu salahkan aku yang tak mampu berikan yang terbaik untukmu salahkan aku yang tak mampu lakukan yang terbaik untukku paling tidak kau masih punya hatiku paling tidak ku masih ingat kamu aku hanya coba teruskan hidup ini mengais asa demi nikmat dunia jika kau butuh hadirku pangil aku janjiku takkkan jadi orang yang mendurhakaimu aku akan datang seperti saat dulu saat aku masih bersamamu membelamu dari sgala yang merusakmu oh, negeriku maafkan aku judul Hijau kuning merah dan kelabu warnai bangsaku karya Ichsan Gana Hijau kuning merah dan kelabu warnai bangsaku Seperti langit yang tak selalu biru Awan mulai menghitam Menutup membuyarkan kesadaran Suaramu masih riang Walo tak sedahulu Kakimu terus melangkah Langkah lari nyeri Dinding rumahmu mulai buta Tuli Bisu tak mampu berpetuah Caya Kau masih mampu memelukku Judul Bangga Aku Jadi Orang Indonesia Penulis Lalu Abdul Fatah Boleh saja Taufik Ismail Merasa malu jadi orang Indonesia Merutuk-rutuk seribu dosa Berjamaah bangsa kita Namun, aku di sini berdiri Berikrar segenap-penuh hati Bangga aku jadi orang Indonesia. Boleh saja kita akui Indonesia keadaannya memang begini Hancur di segala segi Namun, tak layak kita pesimis Berkicau mencela sampai menangis Berharap Indonesia berhenti diguyur gerimis. Optimis satu-satunya harapan yang tersisa kan menjadi senjata pamungkas kita Menatap hari esok yang cerah Bumi pertiwi yang cantik sumringah. Lihatlah… Indonesia sepotong surgaloka nan jelita Terhampar di sepanjang khatulistiwa Kaya budayanya Subur tanahnya Makmur lautnya Laksana pelangi aneka rupa Itulah Indonesia Membuat iri bangsa lain di dunia. Boleh saja Taufik Ismail Merasa malu jadi orang Indonesia Namun, kita di sini Mari berjanji segenap-penuh hati Ikrarkan selalu tiap detak nadi Bangga aku jadi orang Indonesia. Kursi kebatilan dihantam keriuhan batinku memporak-porandakan revolusi yang memuncak menghardik bumi pertiwi ini bencana membuncah bak air yang tak bertepi Indonesia…… Berteriaklah…. Hingga Riak air menggema memperkuat tali kemerdekaan membanggakan tanah hijau yang lapang Indonesia…. Berkaryalah Hingga gedung kesenian menjadi warna rupa yang terus terisi Kecintaan pada kebudayaanku membuat semangat raksa terus mengepul Indonesia…. Kibarrkan sang saka pada tiang keyakinan tertinggi bersorak bahwa kemerdekaan terus membahana membawa rakyat tuk trus mencintai negara ini Aku cinta Indonesia sebuah keyakinan yang trus terpatri di dada yang melekatkan Pancasila sebagai simbol tanah air… Proklamasi trus terngiang dimemoarku membangkitkanku tuk hadapi masa depan….. Cukup satu kata tuk raih keberhasilan Aku Cinta Indonesia….. Aku Cinta Indonesiaku… Kursi kebatilan dihantam keriuhan batinku memporak-porandakan revolusi yang memuncak menghardik bumi pertiwi ini bencana membuncah bak air yang tak bertepi Indonesia…… Berteriaklah…. Hingga Riak air menggema memperkuat tali kemerdekaan membanggakan tanah hijau yang lapang Indonesia…. Berkaryalah Hingga gedung kesenian menjadi warna rupa yang terus terisi Kecintaan pada kebudayaanku membuat semangat raksa terus mengepul Indonesia…. Kibarrkan sang saka pada tiang keyakinan tertinggi bersorak bahwa kemerdekaan terus membahana membawa rakyat tuk trus mencintai negara ini Aku cinta Indonesia sebuah keyakinan yang trus terpatri di dada yang melekatkan Pancasila sebagai simbol tanah air… Proklamasi trus terngiang dimemoarku membangkitkanku tuk hadapi masa depan….. Cukup satu kata tuk raih keberhasilan Aku Cinta Indonesia….. KaryaNovicharullah Arkie Namai Negara Ini Cinta Katakan bahwa negara kami negara miskin.. Aku tak pernah malu Katakan bangsa kami bangsa bodoh… Aku takkan kecewa Katakan pemimpin kami tak bermoral.. Aku menerima kenyataan Jika semua itu membuat kau tertawa Aku hanya tersenyum Ini negaraku… Bagaimanapun kalian mencacinya, sebenci apapun kalian terhadapnya Semua cermin kebencianmu… merefleksikan kecintaanku padanya Negaraku memang negara miskin.. Kemarin aku menatap bocah kecil lemah Yang kelaparan namun tertidur… Kadang ia terbatuk-batuk di sela tidurnya Dan ia juga menaruh mangkuk kecil di samping tubuhnya Yang diisikan oleh orang-orang dermawan yang melewatinya Bukan oleh pelindungnya yang bersembunyi di gedung ber-AC Bangsaku juga bodoh.. Tetanggaku tak melanjutkan sekolahnya sekalipun ia mampu Tanpa sadar betapa berharganya pendidikan itu Tanpa sadar bahwa tak berartinya ia tanpa ilmu Tanpa sadar betapa bodoh bangsanya… Tanpa sadar ia menambah bodoh bangsanya itu Pemimpinku tak bermoral… Ia yang tertidur di tengah membicarakan rakyatnya Kalu begitu, apa ia juga mendengar suara rakyatnya? Apa ia melaksanakan tugasnya dengan sepenuh hati? Atau hanya ingin mengangkat namanya, lalu korupsi? Aku tak ingin peduli Seburuk itukah negaraku? Tentu saja tidak Aku terpana melihat candi borobudur sang kejaiban dunia Aku bangga miliki Habibie yang brilian Aku senang bisa menari tradisional kala semua gila modern dance aku bangga… kau mesti tahu itu Tanya kami padamu Karya Shanty apa yang kau beri selain utang di negeri asing apa yang kau wariskan selain tingkat ekonomi yang bikin pusing apa yang kau ceritakan saat ini hanyalah koalisi konglomerasi, perbudakan politik yang buat rakyat mati berdiri negeriku, disini dulu ku tumpahkan darahku disini dulu kami bersatu disini dulu kami saling membahu melupakan perbedaan ras, agama dan suku negeriku, mengapa wajahmu bermuram durja kenapa tanahmu tak lagi indah kenapa bumimu kini porak poranda kenapa manusiamu hanya berebut kekuasaan dan harta di setiap sudut desa di setiap sudut kota masih ada anak-anakmu yang berjuang berpikir dan mencoba bangkit dari kemelaratan kau tahu kami disini masih cinta kami disini masih suka negeriku satu bernama Indonesia bhineka tunggal ika Ini negeriku baru kemarin kita tertawa lalu kini kita berduka baru kemarin kita merdeka lalu kini kita terjajah mahasiswa berontak lalu berorasi wakil rakyat berteriak senang diatas kursi rakyat kecil menjerit kelaparan para pejabat kenyang kemewahan ini negeriku gemah ripah loh jinawi ini wakil rakyatku demi kursi mati hati Pertiwi Selama darah masih mengalir, Selama jantung tetap berdetak, Di kala surya masih bersinar, Selama itu pula hati tetap berkobar. Pertiwi menangis, merintih menahan luka, Tergores oleh kenangan penyimpan duka, Di masa abdi tetap terlaksana, Akan kujaga Ibu Pertiwiku. Wahai….Putra bangsa…… Sudah tegarkah hatimu berjuang, Ku lihat malam semakin benderang, Seiring jiwa yang tak tergoyahkan. Ibu Pertiwi….. Tanahmu runtuh menahan derita, Airmu meluap melepaskan sengsara, Kini, tanah air berkata, Dimana sang abdi negara. judul puisi * kami pewaris negeri ini * kami disini… menatap langit membelah cakrawala tanah air kami tak apa, bersandal jepit kami bersekolah kadang tak beralas ini kaki dengan sepatu model terbaru melewati tanah basah kaki-kaki kami dimana tersiram hujan sawah padi menguning menelusuri ngarai sungai berlari kami pada tanah pertiwi,hijau menghampar surga hutanku sesekali menyeka peluh pada wajah peluh jatuh dari badan karena cinta pada negeri karena cita-cita tanah air gemilang ada pada puncak jiwa kami tak gentar kami bila badai hujan menghadang dimana membasahi baju dan tas terbuat dari anyaman bambu karena kami tahu membangun tanah air adalah mulia gunung krakatau menampakan kegagahanya karang dihantam deburan ombak mengila tetap kokoh ia berdiri jiwa semangat ditempa sang guru agar tak menjadi generasi cengeng lihat…! matahari mulai menampakan sinar cahayanya berlari kita bersama menuju indonesia bangkit karena kami pewaris negeri ini.
Nahitulah beberapa puisi tentang keluarga yang bisa AdaHobi sajikan untuk pembaca dan pengunjung semuanya. Semoga puisi-puisi diatas bisa menjadi rujukan dan manfaat bagi teman-teman. Dalam menyelesaikan tugas maupun akan mengungkapkan perasaan kepada keluarga tercinta lainnya. Sehat dan bahagia selalu untuk temen-teman dan
contoh puisi cinta tanah air shutterstock Apakah kamu sedang mencari inspirasi untuk menulis puisi tentang rasa nasionalisme dan patriotisme? Simak contoh puisi cinta Tanah Air berikut ini, yuk! Ada banyak puisi bertema kebangsaan, seperti puisi pahlawan, puisi kemerdekaan, hingga puisi cinta Tanah Air. Puisi cinta Tanah Air adalah puisi yang mengangkat tema tentang rasa cinta terhadap seluruh bumi Indonesia terdiri dari darat dan lautan. Rasa cinta terhadap Tanah Air ini mampu meningkatkan semangat nasionalisme dan patriotisme. Di samping itu, puisi dengan tema demikian juga bisa digunakan untuk menyampaikan keluh kesah terhadap kondisi bangsa. Berikut ini beberapa contoh cinta puisi Tanah Air yang bisa dijadikan inspirasi! 1. “Tanah Air Mataku” Puisi “Tanah Air Mata” karya Sutardji Calzoum Bachri Karya Sutardji Calzoum Bachri, Horison, 199814 tanah airmata tanah tumpah darahku mata air airmata kami airmata tanah air kami di sinilah kami berdiri menyanyikan airmata kami di balik gembur subur tanahmu kami simpan perih kami di balik etalase megah gedung-gedungmu kami coba sembunyikan derita kami kami coba simpan nestapa kami coba kuburkan dukalara tapi perih tak bisa sembunyi ia merebak kemana-mana bumi memang tak sebatas pandang dan udara luas menunggu namun kalian takkan bisa menyingkir ke mana pun melangkah kalian pijak airmata kami ke mana pun terbang kalian kan hinggap di airmata kami ke mana pun berlayar kalian arungi air mata kami kalian sudah terkepung takkan bisa mengelak takkan bisa kemana pergi menyerahlah pada kedalaman air mata kami 2. “Sebuah Jaket Berlumur Darah” Karya Taufiq Ismail Sebuah jaket berlumur darah Kami semua telah menatapmu Telah berbagi duka yang agung Dalam kepedihan bertahun‐tahun Sebuah sungai membatasi kita Di bawah terik matahari Jakarta Antara kebebasan dan penindasan Berlapis senjata dan sangkur baja Akan mundurkah kita sekarang Seraya mengucapkan Selamat tinggal perjuangan’ Berikrar setia kepada tirani Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan? Spanduk kumal itu, ya spanduk itu Kami semua telah menatapmu Dan di atas bangunan‐bangunan Menunduk bendera setengah tiang Pesan itu telah sampai kemana‐mana Melalui kendaraan yang melintas Abang‐abang beca, kuli‐kuli pelabuhan teriakan‐teriakan di atas bis kota, pawai‐pawai perkasa Prosesi jenazah ke pemakaman Mereka berkata Semuanya berkata LANJUTKAN PERJUANGAN! 3. “Anak-Anak Indonesia” Karya Ahmadun Yosi Herfanda Kehilangan ladang di kampung mereka Anak-anak Indonesia merangkak di lorong-lorong gelap kota Berjejal mereka di gerbong-gerbong Kereta api senja Terimpit dalam gubuk-gubuk tanpa jendela Anak-anak Indonesia akan digiring kemanakah mereka Bagai berjuta bebek mereka bersuara menyanyi lagu tanpa syair dan nada Sebelum matahari terbit, anak-anak Indonesia berderet di tepi jalan raya menggapai-gapaikan tangan mereka ke gedung- gedung berkaca yang selalu tertutup pintu-pintunya. Dari pagi hingga sore mereka antre lowongan kerja tapi lantas dibuang ke daerah transmigrasi Terusir dari tanah kelahiran demi bendungan dan lapangan golf katanya Anak-anak Indonesia tercecer di pasar-pasar kota, di kaki- kaki hotel dan biro-biro ekspor tenaga kerja Anak-anak Indonesia, akan dibawa kemanakah Ketika bangku-bangku sekolah bukan lagi dewa yang bisa menolong nasib mereka? 4. “Bayi Lahir di Bulan Mei 1998” Contoh puisi cinta Tanah Air Karya Taufiq Ismail Dengarkan itu ada bayi mengea di rumah tetangga Suaranya keras, menangis berhiba‐hiba Begitu lahir ditating tangan bidannya Belum kering darah dan air ketubannya Langsung dia memikul hutang di bahunya Rupiah sepuluh juta. Kalau dia jadi petani di desa Dia akan mensubsidi harga beras orang kota Kalau dia jadi orang kota Dia akan mensubsidi bisnis pengusaha kaya Kalau dia bayar pajak Pajak itu mungkin jadi peluru runcing Ke pangkal aortanya dibidikkan mendesing. Cobalah nasihati bayi ini dengan penataran juga Mulutmu belum selesai bicara Kau pasti dikencinginya. 5. “Jayalah Negriku” Karya Adi Saputro Walau peluru menembus tulang Aku terus menerjang dan berjuang Tanpa ragu, Aku terus maju dan satu Meski raga tak lagi mampu, Dengan tekat aku akan bertumpu Yang kumau Ku pun tahu Sungguh, Hanya demi itu Indonesia masih ada korupsi Dan diskriminasi dengan Polri dan TNI Ayo mari lindungi negri Jayalah negriku, Indonesiaku 6. “Sajak Bulan Mei 1998 di Indonesia” Karya W. S. Rendra Aku tulis sajak ini di bulan gelap raja-raja Bangkai-bangkai tergeletak lengket di aspal jalan Amarah merajalela tanpa alamat Kelakuan muncul dari sampah kehidupan Pikiran kusut membentur simpul-simpul sejarah O, zaman edan! O, malam kelam pikiran insan! Koyak moyak sudah keteduhan tenda kepercayaan Kitab undang-undang tergeletak di selokan Kepastian hidup terhuyung-huyung dalam comberan O, tatawarna fatamorgana kekuasaan! O, sihir berkilauan dari mahkota raja-raja! Dari sejak zaman Ibrahim dan Musa Allah selalu mengingatkan bahwa hukum harus lebih tinggi dari ketinggian para politisi, raja-raja, dan tentara O, kebingungan yang muncul dari kabut ketakutan! O, rasa putus asa yang terbentur sangkur! Berhentilah mencari Ratu Adil! Ratu Adil itu tidak ada. Ratu Adil itu tipu daya! Apa yang harus kita tegakkan bersama adalah Hukum Adil Hukum Adil adalah bintang pedoman di dalam prahara Bau anyir darah yang kini memenuhi udara menjadi saksi yang akan berkata Apabila pemerintah sudah menjarah Daulat Rakyat apabila cukong-cukong sudah menjarah ekonomi bangsa apabila aparat keamanan sudah menjarah keamanan maka rakyat yang tertekan akan mencontoh penguasa lalu menjadi penjarah di pasar dan jalan raya Wahai, penguasa dunia yang fana! Wahai, jiwa yang tertenung sihir tahta! Apakah masih buta dan tuli di dalam hati? Apakah masih akan menipu diri sendiri? Apabila saran akal sehat kamu remehkan berarti pintu untuk pikiran-pikiran kalap yang akan muncul dari sudut-sudut gelap telah kamu bukakan! Cadar kabut duka cita menutup wajah Ibu Pertiwi Airmata mengalir dari sajakku ini. *** Itulah beberapa contoh puisi cinta Tanah Air Indonesia yang menyentuh hati. Baca artikel menarik lainnya hanya di Untuk mendapatkan update terbaru, ikuti di Google News. Kalau sedang mencari hunian, dapatkan rekomendasi terbaiknya di Menemukan hunian yang sesuai kriteria kini lebih mudah karena kami AdaBuatKamu.
inginaku menyanyi kecil, tahu betapa tersandarnya. engkau pada pilar derita, megah napasku di gang tua. menuju kubu musuh di kota sana. aku tak sempat hitung langkahku bagi jarak. mungkin pacarku kan berpaling. dari wajahku yang terpaku pada dinding. tapi jam tua, betapa pelan detiknya kudengar juga. di tengah malam yang begini beku. buatin puisi tentang cinta tanah air 4 bait 1. buatin puisi tentang cinta tanah air 4 bait 2. buatin puisi tentang cinta tanah air 4 bait 3. buatin puisi tentang cinta tanah air 4 bait 4. Buatlah sebuah puisi dengan Tema "Cinta Tanah Air" sebanyak 4 bait dan setiap bait terdiri dari 4 baristolong dibantu kak​ 5. Tolong buatkan puisi 4 bait tentang "cinta tanah air" sajaknya 1 bait harus sama ya..plisss 6. Buatlah sebuah puisi dengan Tema "Cinta Tanah Air" sebanyak 4 bait dan setiap bait terdiri dari 4 baris!​ 7. buatlah puisi cinta tanah air yang terdiri dari 4 bait yang setiap baitnya berisi 4 baris​ 8. Puisi bertema cinta tanah air 7 bait 9. buatkan puisi 5 bait1 bait 5baris tentang cinta tanah air 10. buatlah puisi cinta tanah air 5 bait 11. buatlah 1 bait puisi cinta tanah airku! ​ 12. buatlah puisi 2 bait tema cinta tanah air ​ 13. puisi cinta tanah air 5 bait 5 baris. 14. Buatlah sebuah puisi tentang cinta terhadap tanah air berisi 4 bait! 15. buattin puisi tentang " cinta tanah air "2 bait 4 baris​ 1. buatin puisi tentang cinta tanah air 4 bait apa yg telah kuperbuat? aku pun tak pernah melihatapa yg dilakukan ragapada negeri tercintasatukan hati dengan negeri satukan jiwa dengan bangsa satukan raga dengan negara kusatukan seluruh yang kupanya untuknyaApa negeri sedang menangis? Pada para penjajah dalam yg mengambil negeri sedang bersedih pedih? Pada kaum yg terlihat ku bukan siapa ku tak bisa berbuat apa bisa berbuat pada mu bangsa yang abdi yang kuberikan padanya 2. buatin puisi tentang cinta tanah air 4 bait Indonesiaku,Kau negeri yang indahNegeri di mana aku berpijakSawah terbentang luasGunung menjulang tinggiKekayaan alam tiada batasEnam puluh tahun sudah kau merdekaTapi penderitaan belum usaiBelenggu kemiskinan masih menderaKita dijadikan kuli-kuli oleh orang asingMereka berkuasa,Sedangkan kita menderitaReformasi membuat kita bingungNegara menjadi kacauKorupsi terjadi di mana-manaTawuran merajalelaWahai Indonesiaku,Ku ingin kau menjadi Negara yang makmurBebas dari segala belengguWahai Indonesiaku,Ku ingin kau menjadi Negara yang damaiSemua bersatu unuk Indonesia 3. buatin puisi tentang cinta tanah air 4 bait kamu tahu apa itu cinta kepada tanah air?pegang ini buku dan pena, kau gali ilmu dari jiwa-jiwa para kau menjadi generasi cerdasbangsa yang besar tak akan ada !bila kau berdiam pada kebodohan dirimucinta kepada tanah air,tak akan ada dalam jiwamu,bila kau tak menghargai para jasa pahlawan bangsamusekarang sudah tiba waktunya kau tumpahkan semangat dalam jiwa dan membangun tanah airmusana..! berangkatlah..!sinsingkan lengan bajumu,doaku ada dalam dirimu” selamat berjuang anak-anak’ku…”Tanah Airku IndonesiaNegeri yang amat kucintaSawah, gunung, hutan, dan lautan yang luasYang menyimpan banyak kekayaan 4. Buatlah sebuah puisi dengan Tema "Cinta Tanah Air" sebanyak 4 bait dan setiap bait terdiri dari 4 baristolong dibantu kak​ Jawabanpuisi tema cinta tanah airTetaplah Tersenyum IndonesiakuTak ada tanah sekaya dirimuTak ada air sebening hatimuKarna engkau tanah air, IndonesiakuMerahmu membawa semangat dalam hidupkuDan putihmu memberi kedamaian Engkau adalah kebanggaanku Budaya nan rupawan menjadi cermin hatimu Beragam suku, tetap menjadi satu Karna Bhineka Tunggal Ika adalah semboyanmuNamun kebanggaan itu mulai rapuhHati ini mulai menangisMelihat, hijaumu mulai gersangSejukmu mulai panasDan kedamaianmu mulai terusikOleh tangan-tangan nakal anak bangsamu sendiri Mereka mulai tak menghargaimu Melupakan jasa-jasamu Dan tak mau mengenal sejarahmuNamun tetaplah tersenyum IndonesiakuWalaupun ragamu telah tersakitiNamun tetaplah jiwamu memberikan semangatBagi kami, anak-anak IndonesiaPenjelasanFollow ya pliss??semoga membantu? 5. Tolong buatkan puisi 4 bait tentang "cinta tanah air" sajaknya 1 bait harus sama ya..plisss puisi tema cinta tanah air Tetaplah Tersenyum Indonesiaku Tak ada tanah sekaya dirimu Tak ada air sebening hatimu Karna engkau tanah air, Indonesiaku Merahmu membawa semangat dalam hidupku Dan putihmu memberi kedamaian Engkau adalah kebanggaanku Budaya nan rupawan menjadi cermin hatimu Beragam suku, tetap menjadi satu Karna Bhineka Tunggal Ika adalah semboyanmu Namun kebanggaan itu mulai rapuh Hati ini mulai menangis Melihat, hijaumu mulai gersang Sejukmu mulai panas Dan kedamaianmu mulai terusik Oleh tangan-tangan nakal anak bangsamu sendiri Mereka mulai tak menghargaimu Melupakan jasa-jasamu Dan tak mau mengenal sejarahmu Namun tetaplah tersenyum Indonesiaku Walaupun ragamu telah tersakiti Namun tetaplah jiwamu memberikan semangat Bagi kami, anak-anak Indonesia karya febriani puji astuti 6. Buatlah sebuah puisi dengan Tema "Cinta Tanah Air" sebanyak 4 bait dan setiap bait terdiri dari 4 baris!​ JawabanBismillahKali ini diriku benar-benar sedang berada jauh darimuIya, Indonesia sebagai tanah airku sekaligus tumpah darahkuDari sanalah suara tangisku didengarDari sana pula diriku dibesarkan hingga menjadi sosok yang kuat dan hebatTanah airku Indonesia, negeri tercintaAku begitu merindukanmu, rindu untuk melepas lelahku bersamamu 7. buatlah puisi cinta tanah air yang terdiri dari 4 bait yang setiap baitnya berisi 4 baris​ Jawaban Walau peluru menembus tulangAku terus menerjang dan berjuang tanpa ragu Aku terus maju dan satu Meski raga tak lagi mampu Dengan tekad aku akan bertumpu Yang kumau Ku pun tahu Sungguh Hanya Demi itu Indonesia masih ada korupsi Dan Diskriminasi dan Polri dan TNI Ayo lindungi Negeri Jayalah Negeriku IndonesiaSemoga membantu 8. Puisi bertema cinta tanah air 7 bait Jawabantanah airku...yang tidak terlupakantempat kelahirankuterkenanglah sepanjang hidupkuoh tanah air ku...tanah air indonesiamerdeka dengan tumpah darah para pahlawanoh tanah airku..kau yang selaluku kenang dalam hatitanah air indonesiaPenjelasanPUISI TENTANG CINTA TANAH AIR 9. buatkan puisi 5 bait1 bait 5baris tentang cinta tanah air Indonesiaku, Ku Ingin Kau negeri yang indah Negeri di mana aku berpijak Sawah terbentang luas Gunung menjulang tinggi Kekayaan alam tiada batas Enam puluh tahun sudah kau merdeka Tapi penderitaan belum usai Belenggu kemiskinan masih mendera Kita dijadikan kuli-kuli oleh orang asing Mereka berkuasa,Sedangkan kita menderita Reformasi membuat kita bingung Negara menjadi kacauKorupsi terjadi di mana-mana Tawuran merajalela Wahai Indonesiaku,Ku ingin kau menjadi Negara yang makmur Bebas dari segala belenggu Wahai Indonesiaku,Ku ingin kau menjadi Negara yang damai Semua bersatu unuk Indonesiamaaf kalo salah, tinggal tambahin sedikit ya... 10. buatlah puisi cinta tanah air 5 bait Berikut ini contoh puisi dengan tema cinta tanah airIndonesia tanah airkuTempatku dilahirkan dan dibesarkanTempatku merajut sejuta kenanganTempatku mengukir sejuta angan-anganIndonesia tanah tumpah darahkuDisinilah aku menjadi kuatDisinilah aku menjadi beraniDisinilah aku mendapatkan ketenanganAku ingin selalu berada di negri tercintakuHingga nanti, saat tubuhku berada di dalamnyaPembahasanPuisi merupakan salah satu karya sastra yang berisi ungkapan perasaan penulisnya. Puisi disajikan menggunakan kata-kata yang indah dehingga dapat menyentuh pendengarnya. Pada jawaban di atas, terdapat satu buah puisi yang menceritakan kecintaan penulis terhadap tanah air. Puisi sendiri dibagi menjadi 2, yaitu puisi lama dan puisi baru. Kedua jenis puisi tersebut sangat berbeda dari isi hingga aturannya. Puisi baru merupakan puisi yang tidak terkait dengan aturan, sedangkan puisi lama sangat terikat dengan aturan. Terdapat beberapa macam puisi lama yaitu pantun, syair, gurindam dan lain sebagainya. Pelajari lebih lanjutMateri tentang puisi tema cita-citaku tentang puisi berdasarkan keindahan objek wisata tentang pengertian dan contoh puisi jawabanKelasMapelBABKodeAyoBelajar SPJ2 11. buatlah 1 bait puisi cinta tanah airku! ​ JawabanJudul Cinta Tanah AirMerdeka... Karisma Sang Saka anggun berkibarKekar garuda berani perkasaLenggok tari, cantik anyamanRagam suku, ragam budayaKita lah Indonesia... PenjelasanIni dalam puisi lengkapnya Judul Cinta Tanah AirBukan tentang keringat yang mengucurBukan tentang lelah yang membusurTapi ini tentang merdeka atau matiPupus raga hilang nyawaDemi negeri ini... Senapan kau balas keris, menghunusBom kau lawan bambu, meruncingLangkah Menghadang terdepanTangan menggenggam HarapanMerdeka... Kharisma Sang Saka anggun berkibarKekar Garuda berani PerkasaLenggok tari, cantik anyamanRagam suku, ragam budayaKita lah Indonesia... Bukan hanya tentang AgustusKobar semangat cinta kami membaraTak jua hanya tentang NovemberHening doa tulus kami panjatkanGema kami gelorakan Hikmah kami curahkanIni hanyalah tentang waktuIndonesia ku, jiwa bangsa ku 12. buatlah puisi 2 bait tema cinta tanah air ​ Jawabanjudul aku cinta tanah airaku meyebut diriku makasar kamu meyebut dirimu orang torajadia menyebut dirinya orang jawakami meyebut diri kami indonesiabersyukur lah dengan tanah kelahiranmucintailah tanah kelahiran mubanggalah dengan tanah airdan cintailah tanah air 13. puisi cinta tanah air 5 bait 5 baris. Cinta Tanah AirHanya sering dikata..Tidak dilaksanakan..Hanya merusak..Tidak memperbaiki..itulah sifat manusia yg sekarang.. Indonesia.. tanah yg memiliki kekayaan.. yg memiliki keberagaman.. dan keistimewaan.. namun memiliki jiwa perusak..Andai kata..Jika semua ikut menjaga..Pasti tidak akan pernah rusak..dan tidak akan ada perselisihan..yg hanya membuat keretakan.. Tolong jagalah alam ini.. Wahai manusia.. Janganlah kau sia-siakan.. Yg hanya menimbulkan duka saat rusak.. Tolong.. Wahai manusia.. 14. Buatlah sebuah puisi tentang cinta terhadap tanah air berisi 4 bait! puisi tema cinta tanah airTetaplah Tersenyum IndonesiakuTak ada tanah sekaya dirimuTak ada air sebening hatimuKarna engkau tanah air, IndonesiakuMerahmu membawa semangat dalam hidupkuDan putihmu memberi kedamaian Engkauadalah kebanggaanku Budayanan rupawan menjadi cermin hatimu Beragamsuku, tetap menjadi satu KarnaBhineka Tunggal Ika adalah semboyanmuNamun kebanggaan itu mulai rapuhHati ini mulai menangisMelihat, hijaumu mulai gersangSejukmu mulai panasDan kedamaianmu mulai terusikOleh tangan-tangan nakal anak bangsamu sendiri Merekamulai tak menghargaimu Melupakanjasa-jasamu Dantak mau mengenal sejarahmuNamun tetaplah tersenyum IndonesiakuWalaupun ragamu telah tersakitiNamun tetaplah jiwamu memberikan semangatBagi kami, anak-anak Indonesiakarya febriani puji astuti 15. buattin puisi tentang " cinta tanah air "2 bait 4 baris​ JawabanDi Tempat Ini Aku LahirDi Tempat Ini Pula Aku Di BesarkanBahkan Di Tempat Yang Sama Nanti Jasad Dari Tubuhku akan di semayamkansebuah negeri yang damai dengan keanekaragaman yang melebur jadi satu lihatlah lihat Ada berapa saja kebudayaan di negara ini Namun semua justru memperkuat persatuan kita Diksidiksinya terasa “hidup”, sehingga pembaca mampu merasakan getaran cinta tanah air yang dialirkan oleh penyairnya. Melalui puisi ini Chairil menyatakan sikap optimis dan memberi semangat pada Bung Karno untuk berkarya bagi Indonesia yang belum lama merdeka. Dapat disimpulkan, Persetujuan dengan Bung Karno adalah puisi bertema Klik tombol Play untuk mendengarkan artikel - Berikut ini adalah kumpulan puisi cinta tanah air untuk meningkatkan nasionalisme masyarakat Indonesia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI puisi adalah ragam karya sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi merupakan bahasa yang diucapkan melalui tulisan dan bisa menjadi penyemangat dan pembangkit nasionalisme. Salah satu puisi yang bisa membangitkan rasa nasionalisme adalah puisi bertema cinta tanah air. Berikut beberapa contohnya seperti dikutip dari berbagai sumber. Baca Juga 5 Perbedaan Puisi Lama dan Puisi Baru, Materi Bahasa Indonesia 1. Puisi Cinta Tanah Air Chairil Anwar PERJUANGAN "AKU" Kalau sampai waktukuKu mau tak seorang kan merayuTidak juga kau Tak perlu sedu-sedan ituAku ini binatang jalanDari kumpulannya terbuang CINTATANAH AIR DAN PERSATUAN KESATUAN MIKIRBAE. PANTUN PENGERTIAN ASAL USUL DAN PERANANNYA DALAM. BERAGAM PUISI PANTUN NASIHAT. KUMPULAN PUISI BENCANA ALAM bertema judul berjudul Puisi Anak Tentang Alam isi maupun mengganti' 'Puisi Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas May 12th, 2018 - Hal Hal Membaca
Puingpuing air mata jatuh merobek tanah, nanar terlihat ketika negara Islam, Palestina tertarih dibanjiri darah Anak-anak berteriak, enggan tertawa karena luka, senyumnya hanya sebatas tali seutas, hilang ternoda
Sepertipengertiannya, ciri-ciri dan lain sebagainya. Dalam artikel ini kalian anda menemukan setidaknya 50 contoh puisi, (bukan 1011, itu saya buat cuma menarik perhatiaan aja ) Puisi yang akan saya berikan seperti puisi cinta, puisi romantis, puisi baru GhbkvIA.
  • 45wl1ersyo.pages.dev/588
  • 45wl1ersyo.pages.dev/868
  • 45wl1ersyo.pages.dev/837
  • 45wl1ersyo.pages.dev/855
  • 45wl1ersyo.pages.dev/266
  • 45wl1ersyo.pages.dev/638
  • 45wl1ersyo.pages.dev/293
  • 45wl1ersyo.pages.dev/631
  • 45wl1ersyo.pages.dev/83
  • 45wl1ersyo.pages.dev/229
  • 45wl1ersyo.pages.dev/373
  • 45wl1ersyo.pages.dev/470
  • 45wl1ersyo.pages.dev/790
  • 45wl1ersyo.pages.dev/587
  • 45wl1ersyo.pages.dev/793
  • puisi bertema cinta tanah air