Selain sifat khusyuk, yakin dan istiqomah agar doa yang dipanjatkan dikabulkan, 6 syarat ini harus dipenuhi saat kita memanjatkan doa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Yuk simak ulasan lengkapnya dibawah ini! 1. Berdoa harus didasari dengan rasa ikhlas atau berserah diri kepada-Nya. Sifat rasa ikhlas dalam berdoa perlu dihadirkan pada diri dan
Nabi Sulaiman juga pernah meminta kepada Allah, untuk diberi kekayaan, melalui doa. Doa tersebut terkandung dalam Qur'an surat Shod ayat 35: قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
5. Doa Meminta Kesembuhan Kelima. أَسْأَلُ اللَّهَ العَظِيمَ رَبَّ العَرْشِ العَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ. As'alullahal 'adzhiima rabbal 'arsyil 'adzhiimi an yasyfiyaka. Artinya: "Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Rabb Arasy Yang Agung, semoga Dia menyembuhkanmu." Rasulullah kemudian bersabda, apabila pemuda tersebut meminta kepada Allah SWT, maka doanya tidak pernah tertolak. Untuk mendapatkan doanya, Umar RA pun mencarinya dan menanyakan kepada kabilah-kabilah Yaman ketika mereka datang atau lewat Madinah. Setelah berhasil menemukannya, Umar RA lalu minta Uwais Al-Qarni untuk berdoa kepada Allah SWT. "Karena sangat jarang doa ditolak pada saat seseorang sedang sujud," ujar Ustadz Khalid menambahkan. 3. Salam terakhir dalam sholat Selanjutnya adalah saat salam terakhir dalam sholat. Ustadz Khalid menganjurkan untuk meminta kepada Allah Subhanahu wa ta'ala setelah melantunkan doa-doa yang telah diajarkan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. Maka seorang hamba hendaknya meminta pertolongan Allah untuk meninggalkannya. Nah, setelah sempurna permintaan-permintaan yang terkait dengan agama, maka selanjutnya permintaan ditujukan untuk sebagian perkara dunia, yaitu al ghinaa , merasa cukup atau tidak ada perasaan merasa butuh kepada makhluk” ( Dalilul Falihin , 7/275).